PERAN SUNGAI PADOLO DALAM DINAMIKA GEOGRAFIS KOTA BIMA

Sungai Padolo merupakan salah satu sungai utama yang mengalir di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Dari perspektif geografi, keberadaan Sungai Padolo memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakteristik fisik, sosial, dan ekonomi wilayah Kota Bima. Namun, alih-alih menjadi sumber daya yang dikelola secara bijak, Sungai Padolo juga kerap diasosiasikan dengan bencana banjir tahunan. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami peran sungai ini secara komprehensif dari sudut pandang geografis.

Sungai Padolo (Kahaba.net)

1. Fungsi Hidrologis

Secara hidrologis, Sungai Padolo berfungsi sebagai jalur utama drainase alami bagi wilayah Kota Bima dan sekitarnya. Sungai ini menerima aliran dari kawasan hulu di bagian barat dan selatan kota, membawa limpasan air hujan menuju Teluk Bima. Dalam sistem Daerah Aliran Sungai (DAS), Padolo memiliki peran penting dalam mengatur siklus air, termasuk penyerapan, pengaliran, dan pelepasan air permukaan. Namun, kerusakan vegetasi di hulu menyebabkan kapasitas serap berkurang, sehingga debit air meningkat drastis saat musim hujan.

2. Pengaruh terhadap Pemukiman dan Tata Ruang

Dari sisi tata ruang, Sungai Padolo membelah sejumlah permukiman padat penduduk di Kota Bima, termasuk Kelurahan Melayu, Penatoi, dan Dara. Banyak warga yang tinggal dekat bantaran sungai karena alasan ekonomi dan aksesibilitas. Sayangnya, pemanfaatan ruang di sekitar sungai sering kali tidak memperhatikan aspek mitigasi bencana, seperti pembangunan rumah terlalu dekat dengan sempadan sungai dan buruknya sistem sanitasi lingkungan.

3. Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Alam

Sungai Padolo juga berperan dalam aktivitas ekonomi masyarakat. Selain menjadi sumber air untuk irigasi pertanian, sebagian warga memanfaatkannya untuk mencuci, memancing, dan kegiatan usaha kecil. Dalam konteks ekonomi wilayah, sungai ini sebenarnya bisa dijadikan pusat ekowisata atau wisata air jika dikelola dengan baik, seperti pengembangan taman sungai atau jalur pejalan kaki di sepanjang bantaran.

4. Risiko dan Ancaman Bencana

Salah satu dampak geografis paling nyata dari keberadaan Sungai Padolo adalah potensi banjir bandang yang meningkat tiap tahun. Curah hujan tinggi ditambah sedimentasi dan penyempitan badan sungai menyebabkan meluapnya air ke permukiman warga. Dari perspektif geografi bencana, hal ini menunjukkan pentingnya pemetaan risiko dan pengelolaan kawasan rawan banjir dengan pendekatan mitigasi berbasis komunitas.

5. Implikasi Lingkungan

Kondisi Sungai Padolo saat ini memperlihatkan degradasi lingkungan yang cukup serius. Pencemaran dari limbah rumah tangga, sedimentasi, dan penggundulan hutan di daerah hulu memperparah kualitas ekosistem sungai. Hal ini berdampak langsung pada kualitas air dan keberlangsungan kehidupan biotik di sepanjang aliran sungai.

Kesimpulan

Sungai Padolo adalah elemen geografis yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Kota Bima. Ia bukan hanya jalur air, tetapi juga penentu dinamika wilayah, baik dari aspek fisik, sosial, maupun ekonomi. Oleh karena itu, pengelolaan Sungai Padolo harus berbasis pada prinsip-prinsip geografi berkelanjutan: pemetaan wilayah, pengendalian tata ruang, perlindungan DAS, dan keterlibatan masyarakat. Dengan demikian, Sungai Padolo dapat menjadi berkah, bukan ancaman, bagi masa depan Kota Bima.

Komentar