“PEMETAAN, PEMODELAN 3D, SIMULASI BANJIR DAN IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN OBYEK DESA TOLOWATA DENGAN ARCGIS 10.3.1”
TUGAS AKHIR 1 GEOVIRTUAL
“Pemetaan,
Pemodelan 3D, Simulasi Banjir dan
Identifikasi
Perkembangan Obyek Desa Tolowata dengan Arcgis 10.3.1”
Dr. Dyah Respati Suryo S, M.Si
OLEH
Ardiansyah
16727251012
PENDIDIKAN GEOGRAFI PROGRAM MAGISTER
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni
untuk memperoleh informasi tentang satu objek atau fenomena alam melalui
analisis data yang diperoleh menggunakan satu alat yang tidak ada kontak langsung
dengan obyek tersebut. (Lillesand et la,
1987: 1). Penginderaan jauh juga
didefinisikan sebagai praktik untuk mendapatkan informasi tentang tanah bumi
dan permukaan air menggunakan gambar yang diperoleh dari perspektif udara,
menggunakan radiasi elektromagnetik di satu atau lebih wilayah spektrum
elektromagnetik, tercermin atau dipancarkan dari permukaan bumi (Campbell et al, 1987: 6). Pesatnya perkembangan
teknologi telah merubah sistem
penginderaan jauh yang awal mulanya dengan peta manual, kemudian berubah
menjadi peta elektronik, dilanjuitkan dengan Sistem Informasi Geografi kemudian
mengalami evolusi menjadi cybergeografi dan virtual geografi. Dewasa ini
penggunaan Kombinasi antara penginderaan jauh, SIG, cybergeografi, dan virtual geografi, sangat populer hal ini
disebabkan Kombinasi tersebut dapat memudahkan dalam melakukan identifikasi
untuk mengambil suatu informasi dari suatu fitur/objek dipermukaan bumi.
Fitur ataupun obyek-obyek real di
permukaan bumi, cendrung bersifat dinamis dan berkembang, perubahan-perubahan
fitur/obyek ini akan mempengaruhi fitur/obyek lainnya karena merupakan suatu
kesatuan yang membentuk sebuah sistem, Sedangkan permasalah-permasalahn suatu
daerah cendrung bertambah dan kompleks. Oleh karena itu untuk memperoleh data
beserta informasi obyek/fitur dipermukaan bumi perlu dilakukan suatu identifikasi,
menggunakan prinsip kombinasi antara penginderaan jauh, SIG,
cybergeografi, dan virtual geografi
yaitu dengan melakukan pemetaan, pemodelan secara tiga dimensi dan pembuatan
simulasi banjir sehingga bisa lebih lanjut digunakan untuk memecahkan
permasalahan dan berguna untuk pengambilan keputusan/kebijakan terkait wilayah dan
obyek/fitur tersebut.
B. Tujuan
Berdasakan
latar belakang yang diuraikan diatas, Adapun tujuan penulisan makalah yaitu
sebagi berikut:
1. Menjelaskan
proses dan tahap dalam pemetaan dengan citra Google Earth
2. Menjelaskan
proses dan tahap dalam pemodelan 3 dimensi
3. Menjelaskan
dan membuat simulasi banjir dengan pemodelan 3 dimensi
4. Menjelaskan
perkembangan obyek/fitur dan perubahannya dari hasil identifikasi
C. Manfaat
1. Sebagai
pedoman dalam melakukan download citra di Google
Earth, georeferensing, Cropping dan delianasi peta, pemetaan.
Pemodelan 3D dan pembuatan Simulasi Banjir 3D
2. Memenuhi
tugas dari dosen
3. Menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tempat dan Waktu
Identifikasi Obyek, Pemodelan 3D dan
Pembuatan Simulasi banjir dilakukan dengan mengambil wilayah Provinsi Nusa
tenggara Barat (NTB), kabupaten Bima, Kecamatan Ambalawi tepatnya di Desa
Tolowata. Citra yang digunakan dari Google
Earth tahun 2017, kegitan dilakukan pada Tanggal 01-15 Desember 2017.
B. Alat dan bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada kegitan
ini adalah sebagai berikut Software Google
Earth Pro sebagai sarana untuk men-download
dan memperoleh citra, Arcgis 10.3,1 sebagai sarana untuk melakukan cropping citra, georeferensing, penajaman citra, delianasi dan identifikasi obyek,
Global Mapper untuk menampilkan data DEM, Peralatan tulis berupa buku dan
pulpen, Aplikasi Arcscene 10.3.1 untuk
membuat pemodelan 3 dimensi dan pembuatan simulasi banjir, serta Aplikasi
Microsoft Word sebagai sarana penulisan tugas.
C. Langkah Kerja
Pemetaan, pemodelan 3 dimensi dan
pembuatan simulasi banjir, tidak biasa dilepaskan satu sama lain. Penyusunan
peta 2 dimensi dan proses delineasi dilakukan dengan menggunakan Software Arcgis. 10.3.1 dengan data citra satelit
yang diperoleh dari Google Earth yang
meliputi Desa Tolowata Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Kemudian pemodelan 3
dimensi menggunakan Arcscene 10.3.1,
untuk membangun fitur 3 dimensi menggunakan data tambahan berupa data Digital Elevation Modeling (DEM) yang
diperoleh dari situs USSGS yang menyediakan data DEM satelit ASTER. Langkah
selanjutnya pembuatan simulasi banjir juga menggunakan Software Arcscene. 10.3.1 dengan menambahkan data file bereksistensi .Shp polygon yang
berperan sebagai air/banjir, dengan editing animation
berupa keyframe yang dapat diatur
dengan animation manager pada Arcscene
10.3.1 maka simulasi banjir dapat
dibuat. Tahap selanjutnya merupakan tahap akhir yaitu identifikasi obyek/fitur
seperti sungai, jalan, pemukiman dan sebagainya. Berikut langkah kerja
penelitian yang disajikan dalam bentuk gambar.
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
Komentar
Posting Komentar
Komentarlah dengan sewajarnya, gunakan bahasa yang baik dan sopan